Senin, 26 Mei 2025

Aligator

 Aligator



Aligator adalah hewan yang termasuk dalam genus Alligator, namun dapat pula merujuk pada lingkup yang lebih luas, yaitu famili Alligatoridae,[1] meskipun famili tersebut juga mencakup kelompok kaiman dari subfamili Caimaninae. Aligator masih berkerabat dekat dengan kelompok hewan buaya (famili Crocodylidae). Nama aligator diambil dari bahasa Spanyol, sekelompok koloni Spanyol yang pertama kali menjelajah daerah berawa-rawa yang luas di Semenanjung Florida menjumpai hewan yang mereka sebut el laganto yang berarti "sang kadal". Koloni Prancis yang saat itu menduduki daerah hilir Sungai Mississippi juga menjumpai hewan-hewan yang sama dan mereka juga menyebutnya Allagetra yang berarti "kadal-rawa". Kedua kata tersebut akhirnya diserap ke dalam Bahasa Inggris oleh koloni Inggris yang juga berada di sana menjadi Alligator.

Perbedaan aligator dengan buaya (crocodile) terlihat jelas dari bagian mulut dan gigi, mulut aligator terlihat lebih lebar dan bibir tampak rapi menutupi gigi. Sedangkan buaya mempunyai mulut agak memanjang dan membentuk huruf V, dan banyak terlihat gigi yang keluar dari bibir, walaupun dalam keadaan mulut tertutup. Khususnya gigi keempat bagian bawah.

Terdapat 5 spesies Aligator di dunia, namun hanya 2 spesies yang masih hidup, yakni:

Terdapat lagi 6 spesies Caiman, yang masih juga keluarga aligator (masih anggota keluarga besar Crocodilian, yang total semuanya beranggotakan 23 spesies).

Habitat

Minggu, 25 Mei 2025

REPTIL

 REPTIL



Hewan reptil adalah hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik di sekujur tubuhnya. Reptil kerap disebut sebagai hewan melata ataupun hewan merayap.
Keberadaan reptil bisa ditemukan hampir di seluruh bagian dunia, kecuali benua Antartika. Reptil juga dapat dijumpai dan dipelihara di pemukiman manusia.

Reptil hidup di daratan, daerah perairan, atau bisa juga keduanya. Karena itu, persebaran reptil bisa ditemukan di berbagai tempat yang umum dikunjungi ataupun tidak bisa dikunjung manusia.

Ciri-Ciri Hewan Reptil
Hewan reptil memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
    Hidup di darat dan air
    Hewan reptil bersisik
    Bernafas dengan paru-paru
    Berdarah dingin
    Bertulang belakang
    Tidak bisa mengatur suhunya sendiri
    Rata-rata reptil berkembang biak dengan cara bertelur, kendati juga bida bertelur-beranak        (ovovivipar)
    Beberapa reptil memiliki lidah yang berfungsi seperti hidung
    Bentuk bervariasi, bisa silindris memanjang, kumparan, atau cembung dorsoventral
    Memiliki sedikit kelenjar kulit
Contoh Hewan Reptil dan Habitatnya
    1. Buaya
Buaya merupakan contoh hewan reptil yang habitatnya terdapat di perairan tawar seperti rawa, danau, sungai, atau sejenisnya. Buaya termasuk predator berdarah dingin yang sudah ada sejak zaman purba dulu.

Perbedaan buaya dengan reptil lainnya adalah mereka memiliki jantung beruang empat dan sekat rongga badan (diafragma) dan cerebral cortex. Buaya adalah hewan karnivora yang suka memangsa ikan, burung atau mamalia yang ukurannya lebih kecil dari tubuhnya.

    2. Biawak
Biawak menjadi buruan manusia selama ratusan tahun karena kulitnya bisa dijadikan aksesori. Habitat biawak antara lain tepi-tepi sungai, tepi danau, tepi pantai, ataupun rawa.

Biawak biasanya memangsa serangga, katak, ikan, kadal, atau memakan bangkai telur kura-kura, penyu, atau buaya. Reptil yang satu ini biasanya beraktivitas pada pagi hari untuk mencari makanan. Karena ity, biawak jarang tampak pada siang hari.

    3. Ular
Sebagai hewan reptil, ular sering dijuluki sebagai hewan berdarah dingin. Habitat dari ular adalah berbagai lingkungan tergantung jenisnya. Ada yang hidup di hutan, pepohonan, tumpukan bebatuan, sekitar sungai atau rawa-rawa.

Ular biasanya memangsa kodok, tikus, berudu, dan telur ikan saat hidup di sekitar perairan. Seekor ular besar seperti ular sanca bisa saja memangsa kijang, rusa, bahkan manusia.

    4. Kura-kura
Kura-kura adalah jenis reptil yang berbeda dengan reptil lainnya karena memiliki tempurung. Tempurung kura-kura berfungsi melindungi tubuhnya. Habitat kura-kura adalah di gurun, padang rumput, rawa, sungai, maupun laut.

Reptil satu ini juga termasuk hewan yang bisa memiliki umur panjang, bahkan hingga ratusan tahun. Kura-kura berkembang biak dengan cara bertelur. Meskipun kura-kura tidak punya gigi, namun perkerasan tulang di moncongnya sanggup memotong apa saja yang mereka makan.


Jumat, 23 Mei 2025

Komodo

 

Komodo


        Komodo (Varanus komodoensis) juga dikenal sebagai biawak Komodo adalah reptil besar dari spesies biawak Varanidae yang endemik di pulau-pulau indonesia Komodo, Rinca, Flores, Gili Dasami dan Gili Motang. Populasi terbesar yang masih hidup ada didalam Taman Nasional Komodo di Indonesia bagian Timur. Karena ukurannya komodo merupakan predator puncak dan mendominasi ekosistem tempat tinggal nya. Komodo jantan dapat tumbuh hingga panjang maksimun 3 m (10 kaki) dan berat hingga 150 kg (330 lb). Komodo memburu dan menyergap mangsa termasuk invertebrata, burung dan mamalia. Perilaku kelompok dalam berburu merupakan hal yang sangat luar biasa di dunia reptil. meskipun mereka memakan banyak bangkai daging, komodo juga terkadang menyerang manusia.
 
            Perkawinan dimulai antara bulan Mei dan Agustus dan telur-telurnya diletakkan di bulan September, sebanyak 20 telur komodo ditaruh sekaligus di sarang megapoda yang ditinggalkan atau di lubang bersarang yang di gali sendiri. Telur-telur dierami selama 7-8 bulan. Komodo muda rentan dan tinggal di pohon untuk menghindari predator, seperti Komodo dewasa yang bersifat kanibal yang coba ditangkal oleh komodo muda dengan berguling-guling dikotoran. mereka membutuhkan waktu 8-9 tahun untuk menjadi dewasa dan diperkirakan dapat hidup hingga 30 tahun.

Buaya

 Buaya



Buaya dalam bahasa Inggris dikenal sebagai crocodile merupakan sebutan orang Yunani. Buaya adalah reptil yang memiliki ukuran tubuh besar dan hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota famili Crocodylidae termasuk buaya sepit atau Tomistoma schlegelii.

Meskipun nama ini bisa digunakan secara umum untuk menyebut ‘buaya’ aligator, kaiman dan gavial; yaitu kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku. Buaya pada umumnya hidup di perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya. Tetapi ada juga buaya yang hidup di air payau seperti buaya muara.

Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus. Di luar bentuknya yang purba, buaya sesungguhnya merupakan hewan melata yang kompleks. Tidak seperti hewan pada umumnya, buaya memiliki jantung beruang empat, sekat rongga badan (diafragma) dan cerebral cortex.

Buaya melipat kakinya ke belakang dan melekat pada tubuhnya yang berguna untuk mengurangi hambatan air dan memungkinkan menambah kecepatan saat berenang. Jari-jari kaki belakangnya berselaput renang, yang walaupun tak digunakan sebagai pendorong ketika berenang cepat, selaput ini amat berguna tatkala ia harus mendadak berbalik atau melakukan gerakan tiba-tiba di air, atau untuk memulai berenang.

Kaki berselaput juga merupakan keuntungan manakala buaya perlu bergerak atau berjalan di air dangkal. Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti ikan, reptil dan mamalia, tetapi buaya juga terkadang memakan moluska dan krustasea tergantung pada spesiesnya.

Buaya dapat bergerak dengan sangat cepat pada jarak pendek, bahkan juga di luar air. Binatang ini memiliki rahang yang sangat kuat, yang dapat menggigit dengan kekuatan luar biasa, menjadikannya sebagai hewan dengan kekuatan gigitan yang paling besar. Tekanan gigitan buaya ini tak kurang dari 5.000 psi (pounds per square inch; setara dengan 315 kg/cm²).

Gigi-gigi buaya runcing dan tajam, yang sangat berguna untuk memegangi mangsanya. Buaya menyerang mangsanya dengan cara menerkam sekaligus menggigit mangsanya itu, kemudian menariknya dengan kuat dan tiba-tiba ke air. Oleh sebab itu otot-otot di sekitar rahangnya berkembang sedemikian baik sehingga dapat mengatup dengan amat kuat.

Mulut yang telah mengatup demikian juga amat sukar dibuka, serupa dengan gigitan tokek. Akan tetapi sebaliknya, otot-otot yang berfungsi untuk membuka mulut buaya amat lemah. Cakar dan kuku buaya pun kuat dan tajam, akan tetapi lehernya amat kaku sehingga buaya tidak begitu mudah menyerang ke samping atau ke belakang.

Buaya memakan ikan, burung, mamalia, dan terkadang juga memakan buaya yang lebih kecil bahkan bangkai dari buaya dewasa. Sebagai hewan yang berdarah dingin, predator ini dapat bertahan cukup lama tanpa makanan, dan jarang benar-benar perlu bergerak untuk memburu mangsanya.

Selain memakan daging, 13 dari 23 spesies buaya kini diketahui juga memakan buah. Pada musim kawin dan bertelur buaya dapat menjadi sangat agresif dan mudah menyerang manusia atau hewan lain yang mendekat.

Di musim bertelur buaya amat buas menjaga sarang dan telur-telurnya. Induk buaya betina umumnya menyimpan telur-telurnya dengan dibenamkan di bawah gundukan tanah atau pasir bercampur dengan serasah dedaunan. Induk tersebut kemudian menunggunya dari jarak sekitar 2 meter.


Kamis, 22 Mei 2025

Kura kura

 Kura-kura


Kura-kura adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudines (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.

Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.


Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, ialah penyu (bahasa Inggris: sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).

Artforms of Nature, 1904

Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, ialah penyu (bahasa Inggrissea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).



ULAR

 Ular



Ular adalah kelompok reptilia tidak berkaki dan bertubuh panjang yang tersebar luas di dunia. Secara ilmiah, semua jenis ular dikelompokkan dalam satu sub-ordo, yaitu Serpentes dan juga merupakan anggota dari ordo Squamata (reptilia bersisik) bersama dengan kadal. Akan tetapi, ular (Serpentes) sendiri diklasifikasikan pada cabang klade (Ophidia), yaitu segolongan reptilia-reptilia dengan atau tanpa kaki, bertubuh panjang, dan memiliki fisiologis yang sangat berbeda dengan kadal.

Ular diperkirakan telah berevolusi dari kadal tanah sejak pertengahan zaman Jurassic (174,1-163,5 juta tahun yang lalu). Fosil ular tertua yang diketahui, Eophis underwoodi, adalah ular kecil yang hidup di daratan Inggris selatan sekitar 167 juta tahun yang lalu

Ciri-ciri utama ular adalah bertubuh panjang dan tidak memiliki kaki. Akan tetapi, ciri-ciri tersebut juga dimiliki oleh beberapa jenis kadal, misalnya (kadal-pensil Burton). Ciri-ciri selanjutnya adalah ular tidak memiliki indera pendengaran sama sekali. Akan tetapi, ular bisa merasakan getaran melalui rahang bawahnya saat menempel di tanah atau di permukaan. Ular tidak memiliki kelopak mata yang dapat di buka-tutup, dan matanya selalu terbuka selama hidupnya. Walaupun begitu, mata ular dilapisi oleh sisik bening yang melindunginya dari kotoran. Ciri utama lainnya adalah, lidah ular bercabang dua dengan masing-masing cabangnya berukuran panjang dan runcing, dan dapat dijulurkan ke luar melalui rongga di tengah bibirnya. Dengan kata lain, ular dapat menjulurkan lidahnya dalam keadaan mulut tertutup rapat. Ular menjulurkan lidahnya untuk mendeteksi bau di udara, sementara hidung ular hanya digunakan untuk bernafas. Setiap cabang lidah ular dilengkapi dengan kelenjar yang dapat menangkap partikel bau di udara, lalu ular akan menarik lidahnya kembali ke mulut. Selanjutnya, partikel-partikel bau yang menempel di lidahnya itu disalurkan ke sebuah organ pengenal bau yang terletak di langit-langit rahang atasnya. Organ tersebut disebut Organ Jacobson. Setelah diidentifikasi, organ tersebut mengirimkan informasi ke otak ular. Otak akan memprosesnya dan menentukan hal selanjutnya yang akan dilakukan oleh ular, berdasarkan hasil identifikasi bau tersebut, misalnya memburu sumber bau yang berupa mangsanya. Beberapa jenis ular memiliki organ khusus untuk mengidentifikasi temperatur lingkungannya. Alat ini disebut Termoreseptor, dan berguna bagi ular untuk mengetahui dan melacak keberadaan hewan berdarah panas seperti burung dan mamalia. Organ ini dapat berupa sepasang lubang yang terletak di antara mata dan lubang hidung (misalnya pada ular-ular Crotalidae), atau berupa lapisan yang terletak di sela-sela sisik bibir atas (misalnya pada jenis-jenis Boidae dan Pythonidae). 

Ular merupakan reptil karnivora dengan pemangsaan yang efisien. Mangsa ular terdiri dari berbagai jenis hewan yang lebih kecil dari tubuhnya. Ular pohon dan ular darat memangsa burung, mamalia, kodok, jenis-jenis reptil yang lain, termasuk telur-telurnya. Ular-ular besar seperti ular sanca kembang dapat memangsa kambing, kijang, rusa dan bahkan manusia. Ular-ular yang hidup di perairan memangsa ikan, kodok, berudu, dan bahkan telur ikan.


Ular memakan seluruh mangsanya tanpa sisa dan mampu mengkonsumsi mangsa tiga kali lebih besar dari diameter kepala mereka. Hal ini dikarenakan rahang mereka lebih rendah dan dapat terpisah dari rahang atas. Selain itu ular memiliki gigi menghadap kebelakang yang menahan mangsanya tetap di mulut mereka. Hal ini mencegah mangsa melarikan diri.


BIAWAK

Biawak


Biawak adalah kelompok kadal berukuran menengah dan besar yang tersebar di daerah beriklim panas dan tropis Afrika, Asia, dan Australia. Nama umumnya dalam bahasa Melayu, juga bahasa Indonesia adalah "Biawak". Nama-nama umum lain di antaranya "bayawak" (Sunda); "bajul", "menyawak" atau "nyambik" (Jawa, istilah "bajul" juga merujuk pada buaya); "bârâkay" (Madura); "sliro" (Trenggalek dan sekitarnya) dan "hora" atau "mbu" (sebutan untuk biawak Komodo oleh penduduk pulau Komodo dan pulau Rinca). Dalam bahasa Inggris disebut monitor lizard, goanna, atau "dragon" (istilah "dragon" atau "naga" juga merujuk pada ular).

Jenis biawak terbesar dan terkenal di dunia ialah komodo (Varanus komodoensis), yang panjangnya dapat melebihi 3 m. Biawak ini memburu hewan-hewan berukuran menengah dan besar seperti rusa, babi hutan dan anak kerbau. Bahkan ada kasus-kasus Komodo menyerang manusia, meskipun jarang. Biawak ini hanya menyebar terbatas di beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara, seperti di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, dan di pantai barat Pulau Flores.[3] Biawak yang kerap ditemui di desa-desa dan perkotaan di Indonesia adalah biawak air dari jenis Varanus salvator. Panjang tubuhnya (moncong hingga ujung ekor) umumnya hanya sekitar 1 meter, meskipun ada pula yang dapat mencapai 2,5 meter.


Iguana

Iguana



Iguana adalah marga kadal yang hidup di daerah tropis Amerika TengahAmerika Selatan, dan kepulauan Karibia. Kadal-kadal ini dideskripsikan pertama kali oleh seorang ahli hewan berkebangsaan AustriaJosephus Nicolaus Laurenti pada tahun 1768. Sejauh ini, genus Iguana hanya terdiri dari dua spesies, yaitu iguana hijau (Iguana iguana) dan iguana Antilles Kecil (Iguana delicatissima).
Istilah "iguana" diketahui kemungkinan berasal dari bahasa Taino (salah satu suku asli Amerika) yaitu "iwana" yang juga merujuk pada kadal-kadal ini.[1]


Panjang tubuh iguana antara 1.5 meter hingga 1.8 meter, termasuk panjang ekor. Ciri khas dari iguana adalah memiliki jambul (seperti pada ayam jantan) di bawah rahang mereka, serta deretan sisik membentuk duri besar di tubuh bagian atasnya, yang berjejer dari leher hingga pangkal ekor. Selain itu, iguana juga memiliki organ tubuh mirip mata pada bagian atas kepalanya. Organ tersebut berfungsi untuk menganalisis cahaya di sekitarnya. Warna tubuh iguana bervariasi, mulai dari hijau terang, hijau kecokelatan, hijau lumut, hijau kekuningan atau keabu-abuan, atau cokelat karamel. Ekor iguana berwarna sama dengan tubuh dan dihiasi dengan belang belang hitam atau gelap dari pangkal hingga ujung.[2][3]

Iguana telah beradaptasi dengan baik sebagai kadal pohon dan kadal pemakan tumbuhan (herbivora). Akan tetapi, mereka tetap memerlukan nutrisi hewani, biasanya dengan memakan serangga kecil yang ada di tumbuhan yang mereka makan